Home > Umum

75 Kepala Sekolah di Kota Bandung Deklarasikan Zero Bullying dan Program Jamuga

Pentingnya kasih sayang dan komunikasi yang erat dalam keluarga sebagai benteng utama melawan perundungan
Deklarasi ‘Bandung Menuju Zero Bullying’ dan program Jamuga di Padepokan Mayang Sunda, Kota Bandung, Selasa (30/7/2024). Foto: Edi Yusuf
Deklarasi ‘Bandung Menuju Zero Bullying’ dan program Jamuga di Padepokan Mayang Sunda, Kota Bandung, Selasa (30/7/2024). Foto: Edi Yusuf

BANDUNG--Untuk meningkatkan perlindungan anak dan menciptakan lingkungan bebas bullying atau perundungan di Kota Bandung, 75 kepala sekolah di Kota Bandung mendeklarasikan ‘Bandung Menuju Zero Bullying’ di Padepokan Mayang Sunda, Selasa (30/7/2024).

Selain deklarasi, diluncurkan juga program inovatif Jam untuk Keluarga (Jamuga). Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono yang hadir dalam deklarasi tersebut menjelaskan, program Jamuga diluncurkan sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas interaksi keluarga dan mencegah perundungan.

Bambang juga menekankan pentingnya kasih sayang dan komunikasi yang erat dalam keluarga sebagai benteng utama melawan perundungan.

"Dengan kesibukan kita saat ini dan ketergantungan pada gadget, komunikasi verbal maupun non-verbal dalam keluarga menjadi sangat penting. Program Jamuga mendorong setiap anggota keluarga untuk menghabiskan waktu bersama, membangun kasih sayang, dan memperkuat ketahanan keluarga," katanya.

Perwakilan pelajar dari sejumlah sekolah di Kota Bandung hadir saat deklarasi ‘Bandung Menuju Zero Bullying’ dan program Jamuga di Padepokan Mayang Sunda, Selasa (30/7/2024). Foto: Edi Yusuf
Perwakilan pelajar dari sejumlah sekolah di Kota Bandung hadir saat deklarasi ‘Bandung Menuju Zero Bullying’ dan program Jamuga di Padepokan Mayang Sunda, Selasa (30/7/2024). Foto: Edi Yusuf

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung untuk tidak hanya memaknai deklarasi ini sebagai seremonial semata, tetapi benar-benar merasakan dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Mari kita menjadi agen perubahan, memastikan tidak ada bullying di lingkungan sekolah dan rumah kita," ujar Bambang.

Bambang optimis, anak-anak yang hadir dalam acara ini dapat menjadi agen perubahan, tidak hanya di Kota Bandung, tetapi juga di Jawa Barat dan nasional.

"Bullying bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kita semua. Mari kita buktikan bahwa Bandung bisa menuju Zero Bullying,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati menegaskan komitmen pemerintah dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.

"Kami di DP3A telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menangani bullying. Termasuk memberikan edukasi kepada guru dan peserta didik ataupun kepada masyarakat umum,” Kata Uum.

Berikut isi Deklarasi Bandung Zero Bullying. Menghindari diri menjadi pelaku maupun korban bullying, menjadi agen perubahan dalam mewujudkan zero bullying, menolak dan melawan pelaku bullying, merangkul dan melindungi korban, serta mengumpulkan bukti dan melapor saat melihat atau mengalami bullying.*** (Edi Yusuf)

× Image