Home > Serba Serbi

Libur Panjang, Omzet Sukabumi Culinary Night Naik Tembus Rp 600 Juta

Omzet penjualan Rp 600 juta dari hasil kegiatan tiga hari 24-26 Mei 2024.
Suasana Sukabumi Culinary Night 2024 di Jalan Ir H Juanda (Dago) Kota Sukabumi, Ahad (26/5/2024) malam.
Suasana Sukabumi Culinary Night 2024 di Jalan Ir H Juanda (Dago) Kota Sukabumi, Ahad (26/5/2024) malam.

SUKABUMI--Gelaran Sukabumi Culinary Night 2024 di Jalan Ir H Juanda (Dago) Kota Sukabumi pada 24-26 Mei 2024 dinilai sukses. Sebab, omzet penjualan selama tiga hari dari pedagang menembus Rp 600 juta.

Data Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, omzet penjualan dari 78 UMKM yang terlibat dalam momen tersebut mencapai Rp 600 juta. Hal ini misalnya tergambar dari pedagang UMKM olahan makanan cumi yang omzetnya mencapai Rp 40 juta lebih.

'' Untuk acara ini alhamdulillah lumayan membludak dan omzet meningkat,'' ujar Putri Ardiani pelaku UMKM olahan makanan cumi yang sehari-hari berjualan di Jalan Cemerlang Kecamatan Warudoyong, Ahad (26/5/2024). Omzet penjualannya selama tiga hari menembus Rp 40 juta.

Menurut Putri, harga olahan makanannya cukup terjangkau mulai Rp 20 ribu hingga Rp 80 ribu. Sehingga banyak warga yang datang.

Menurut Putri, event seperti ini ke depan bisa lebih diperbanyak. Sebab bisa mempromosikan produk UMKM lokal. '' Alhamdulillah sangat membantu UMKM Kota Sukabumi,'' ujar Pedagang kuliner lainnya, Agung Zaelani yang kesehariannya berjualan di Intikuliner di Jalan Sudirman. Omzet berjualannya hampir Rp 40 juta dalam momen itu.

Harapannya lanjut Agung, kegiatan ini sering dilakukab. Selain itu pemerintah ketika menggelar acara dapat mengundang UMKM.

'' Omzet kegiatan Culinnary Night 2024 mendekati Rp 600 juta,'' ujar Kepala Diskumindag Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan disela-sela penutupan acara, Ahad malam. Sementara pada tahun kemarin yang digelar di lokasi ex Terminal Sudirman hanya Rp 120 juta.

Sehingga kata Agus, tagline UMKM juara, dan UMKM naik kelas, sekarang dapat menjadi UMKM kaya raya. Hal ini dikarenakan dengan omzet yang meningkat.

'' Omzet pedagang paling besar Rp 42 juta dan ada yang Rp 25 juta,'' kata Agus. Ia mengatakan ada sebanyak 78 pelaku UMKM yang terlibat. Di mana dalam satu tenant diisi oleh dua hingga tiga UMKM.

Lebih lanjut Agus mengatakan, tujuan kegiatan ini yakni mempromosikan dan memberdayakan UMKM. Dengan sebelumnya pembinaan dan kini terbukti UMKM bisa meraih omzet luar biasa.

'' Sebetulnya pemda hanya memberikan inisiasi, ke depan warga secara mandiri tanpa APBD bisa menggelarnya,'' ungkap Agus. Bahkan, informasinya ada kelompok masyarakat akan mengadakan acara serupa dan pemda hanya memberikan izin.n Riga Nurul Iman

× Image