Home > Umum

Sedot Perhatian, Perajin di Sukabumi Buat Hampers Padukan Tradisi Imlek dan Sunda

Hampers tidak hanya berisi dodol cina atau kue keranjang saja, melainkan ditambah dengan makanan Sunda.
Perajin asal Kota Sukabumi Dila Novianti tengah menyiapkan hampers bernuansa imlek dan sunda, Ahad (11/2/2024).
Perajin asal Kota Sukabumi Dila Novianti tengah menyiapkan hampers bernuansa imlek dan sunda, Ahad (11/2/2024).

SUKABUMI--Suasana memyambut tahun baru Imlek masih cukup terasa. Di Kota Sukabumi misalnya ada pengrajin yang membuat hampers atau bingkisan unik yang umumnya ditemukan pada perayaan hari-hari besar seperti Imlek yang memadukan tradisi khas lmlek dengan Sunda.

Inovasi pembuatan hampers yang mencampurkan tradisi khas lmlek dengan Sunda ini digagas Dila Novianti (28 tahun), warga Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi yang sudah sejak lama bergelut dalam usaha penjualan kue keranjang atau dodol Cina. Sebab, hampers tidak hanya berisi dodol cina atau kue keranjang saja melainkan ditambah dengan makanan Sunda seperti rangginang, ulen atau uli dan kue ali.

Bahkan, hampersnya pun menggunakan besek yang terbuat dari anyaman bambu ciri khas Sunda. '' Alhamdulillah, tahun ini tercetus ide ada inovasi menggambarkan perpaduan tradisi Imlek dan Sunda,'' ujar Dila Novianti, Ahad (11/2/2024).

Menurut dia, setiap tahunnya keluarga besarnya memproduksi kue keranjang dan hanya mengandalkan hampers biasa. Sementara pada tahun ini terinspirasi bagaimana dibuatkan hampers perpaduan Chinese dan Sunda.

Dila mengatakan, hal ini dilatarbelakangi keluarganya yang memiliki kebudayaan Chinese dan Sunda. Alhasil ia akhirnya terdorong untuk membuat hampers tersebut.

Apalagi Kota Sukabumi terang Dila, dikenal sebagai salah satu kota toleran di Indonesia. Sehingga hampers ini bisa menggambarkan meskipun adanya perbedaan, akan tetapi tetapi tetap bersatu.

'' Pembuatan hampers Imlek yang menggunakan besek ini merupakan yang pertama di Sukabumi,'' ungkap Dila. Sepengetahuannya, hampers Imlek yang ada selama ini menggunakan hiasan serba berwarna merah dan mewah.

Namun lanjut Dila, ia ingin lebih mengenalkan akulturasi budaya kepada masyarakat. Ia mengakui produksi hampers corak Imlek dan. Sunds ini jumlahnya tidak belum terlalu banyak.

'' Ini baru awal, namun antusias pembeli cukup tinggi,'' terang Dila. Rencananya, pada tahun depan produksi hampers tersebut akan diperbanyak.

Menurut Dila, dalam hampers itu ada kue keranjang yang menjadi identik makanan tradisi Imlek. Hal itu dipadukan dengan ulen atau uli, beras ketan yang dikukus dan ditumbuk halus atau diuleni.

Ditambah pula makanan khas Sunda lainnya seperti rangginang, wajit, kue ali dan masih banyak makanan tradisional sunda lainnya. Harga hampers ini dijual Rp 100 ribuan.

'' Selama tiga minggu menjelang Imlek, sudah 53 buah hampers dan ratusan kilogram kue keranjang habis terjual,'' ungkap Dila. Dodol cina dan hampers itu tidak hanya dijual di Sukabumi tetapi ke berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor dan Bandung.n riga nurul iman

× Image